-->

Memilih Mainan Anak-Anak Sebagai Sarana Bermain dan Belajar

Memilih Mainan Anak-Anak Sebagai Sarana Bermain dan Belajar

Memilih Mainan Anak-Anak Sebagai Sarana Bermain dan Belajar
Mainan anak-anak merupakan media yang digunakan untuk menghibur diri ketika tidak ada interaksi yang dilakukan dengan orang lain. Anak-anak sangat senang diperhatikan oleh orang tua, kakak, saudara ataupun orang-orang yang ada disekitarnya. Maka tidak heran jika anak kecil sangat suka apabila ada orang yang mengajaknya berinteraksi walaupun anak tersebut belum sepenuhnya mengerti apa yang sedang dilakukannya.  Interaksi dengan orang tua maupun orang lain yang ada disekitarnya adalah hiburan yang didapatkan oleh anak-anak.

Interaksi ini terjadi dalam bentuk pembicaraan, permainan, atau hanya sebatas senyuman. Interaksi yang dilakukan akan membuat anak-anak merasa bahagia dan nyaman dengan apa yang sedang dilakukannya. Pada dasarnya, apa yang dibutuhkan oleh anak-anak adalah rasa aman dan nyaman untuk melakukan berbagai hal yang disukai tanpa harus merasa khawatir akan adanya ancaman ataupun gangguan dari orang lain. Jadi tidak heran jika anak-anak sering menangis atau marah jika ada yang mengganggu ketika sedang melakukan interaksi dengan orang lain atau sekedar bermain dengan benda-benda yang ada disekitarnya.
Sebagian besar masa anak-anak umumnya dilakukan dengan bermain dengan teman-teman sebayanya atau dengan mainan anak-anak yang tersedia. Masa anak-anak adalah masa awal pertumbuhan dan perkembangan sistem motorik anak. Sistem motorik anak terbentuk dari apa yang dilakukan anak sejak kecil. Permainan yang dilakukan oleh anak-anak secara tidak langsung akan mempengaruhi kemampuan motorik anak karena dari permainan yang dilakukan itulah logika dan cara berpikir anak akan terbentuk. Semakin rumit permainan yang dilakukan, maka akan semakin terasah kemampuan motorik anak. Hal ini bisa dilihat dari anak yang suka bermain cenderung akan lebih mudah mengatasi masalah dari pada anak yang jarang bermain.
Dari permainan yang dilakukan, anak akan menemukan masalah dan solusi yang bisa diterapkan pada kehidupannya nanti. Dalam hal ini, teman sebaya dan mainannya sangat mempengaruhi perkembangan sistem motorik anak. Bahkan sebenarnya mainan anak-anak tidak pernah lepas dari kehidupan anak. Walaupun anak-anak sering menghabiskan sebagian besar waktunya untuk pergi bermain dengan teman-teman sebaya atau teman-teman yang ada di lingkungan tempat tinggalnya, mereka tetap membutuhkan mainan untuk melengkapi kegiatan bermainnya. Banyak anak-anak yang memiliki berbagai jenis mainan karena mereka memiliki imajinasi yang berbeda-beda terhadap berbagai jenis mainan yang dimilikinya.
Orang tua adalah orang yang paling bertanggungjawab terhadap mainan anak-anak. Orang tua harus memberikan pengawasan kepada anaknya agar dapat bermain sewajarnya sehingga tidak merugikan orang lain. Dan sudah menjadi kewajiban pula orang tua memberikan mainan anak-anak sebagai hiburan dan media untuk menyalurkan bakat dan imajinasinya. Bagi Bunda yang ingin membelikan anak mainan, sebaiknya perlu memperhatikan beberapa hal berikut ini agar mainan dapat memberikan manfaat bagi anak tercinta:
1.      Pilih Mainan Anak-Anak Yang Tidak Berbahaya
Fungsi dari mainan anak-anak adalah untuk memberikan hiburan sekaligus sebagai media untuk mengekspresikan diri. Dengan pertimbangan inilah Bunda harus teliti sebelum membelikan mainan untuk anak-anak. Mainan yang baik adalah mainan yang tidak berbahaya dan tidak memiliki potensi yang membahayakan. Banyak sekali jenis mainan anak-anak yang dijual di toko mainan anak, jadi Bunda harus turut memilihkan mainan yang tidak berbahaya. Mainan yang tidak berbahaya adalah mainan yang terbuat dari bahan yang aman, tidak mengandung unsur-unsur kimia yang dapat membahayakan kesehatan dan keselamatan anak. Mainan yang terbuat dari bahan berbahaya seperti bahan yang mengandung unsur kimia, berisi cairan berbahaya atau racun, dan bahan yang mudah terbakar sangat berbahaya bagi anak-anak yang belum mengerti sepenuhnya tentang barang-barang yang berbahaya disekitarnya. Anak-anak tumbuh dengan rasa ingin tahu yang sangat tinggi.
Anak-anak sering melakukan berbagai eksperimen dengan mainan yang dimilikinya. Banyak sekali kasus anak yang hampir meregang nyawa akibat mainan yang dimilikinya.  Hal ini karena tingginya tingkat rasa ingin tahu anak dan rendahnya tingkat kualitas mainan anak. Anak-anak sering melempar, menggosok, bahkan menggigit mainan yang dimilikinya. Mainan anak yang baik adalah mainan yang tahan terhadap perbuatan yang sering dilakukan oleh anak yang sering memaksakan sesuatu. Pilih mainan anak yang terbuat dari bahan berkualitas tinggi seperti tidak mengandung unsur kimia yang membahayakan, tidak mudah terbakar, tidak memiliki aluran listrik bertegangan tinggi, memiliki bentuk yang tidak tajam dan tahan lama. Walaupun memiliki harga yang relatif lebih mahal dari pada mainan biasa, namun faktor keselamatan anak menjadi prioritas yang harus diutamakan. Bunda harus memberikan fasilitas mainan anak yang tidak berbahaya dan berpotensi untuk mencederai anak.
2.      Pilih Yang Bisa Menunjang Minat dan Bakatnya
Mainan anak-anak memiliki berbagai jenis pilihan yang ditawarkan. Sebagai orang tua, Bunda harus mengetahui bakat dan minat yang ada di dalam diri anak sebelum memutuskan untuk membeli mainan anak. Bakat dan minat anak bisa dilihat sejak anak berumur 3 sampai 7 tahun. Dari berbagai kebiasaan yang sering dilakukan oleh anak, Bunda sudah bisa mulai memetakan apa yang menjadi minat dan bakat yang sesuai dengan anak karena mainan anak sangat berpengaruh terhadap bakat dan minat yang dimiliki oleh anak. Banyak orang-orang dengan nama besar memiliki kemampuan luar biasa karena keahliannya terasah oleh permainan yang sering dilakukan sejak kecil.
Permainan yang dilakukan secara tidak langsung telah mengasah kemampuannya dalam sebuah bidang yang memang sudah menjadi kesukaannya. Untuk itulah Bunda pun perlu untuk menganalisa apa yang menjadi minat dan bakat anak. Jika Bunda sudah mengetahui kemampuan, minat dan bakat anak maka mainan anak dapat disesuaikan dengan apa yang menjadi kesukaan anak. Jika anak menyukai hal-hal yang berkaitan dengan seni, tidak ada salahnya untuk memberikan mainan yang bisa mengasah bakatnya dalam dunia seni. Walaupun anak tidak memiliki bakat di dunia seni, dengan minat yang dimilikinya anak dapat mengasah kemampuannya dan akhirnya benar-benar menemukan bakat terpendem di dalam dirinya. Tentunya ini akan menjadi sarana belajar yang efektif bagi anak karena jika anak menyukai mainan yang dimiliki maka kegiatan belajar bisa berjalan secara alami tanpa adanya paksaan untuk melakukan. Dengan demikian anak juga dapat menghargai mainan yang Bunda berikan dengan cara merawat dan menggunakannya sebaik mungkin. Ada sebuah keterikatan antara anak dan mainannya sehingga secara tidak langsung Bunda sudah mengajarkannya untuk merawat sesuatu. Hal ini tentunya berbeda jika Bunda memberikan mainan yang tidak sesuai dengan bakat dan minatnya. Anak akan cenderung berbuat seenaknya sendiri terhadap mainan yang dimilikinya dengan merusak atau bahkan tidak menggunakan mainan yang telah diberikan.
3.      Pilih Mainan Edukatif
Dalam dunia anak ada berbagai jenis mainan yang memiliki berbagai fungsi. Walaupun pada dasarnya mainan anak-anak ditujukan sebagai media hiburan, namun masih banyak berbagai jenis mainan anak yang memiliki fungsi selain sebagai media hiburan. Banyak sekali berbagai jenis mainan anak yang juga memberikan nilai edukasi kepada anak-anak. Mainan ini tentunya sangat direkomendasikan bagi orang tua yang akan membeli mainan baru untuk anaknya. Selain menyenangkan, mainan edukasi juga dapat memberikan pengetahuan kepada anak. Mainan yang bersifat edukatif bisa mengasah kemampuan otak anak. Mainan ini bisa menjadi solusi bagi orang tua yang memiliki anak yang suka sekali bermain dari pada belajar. Beberapa jenis mainan anak-anak yang edukatif seperti Lego, Jenga, Flash Card,
Puzzle dapat membantu memberikan pelajaran yang berbeda kepada anak. Jenis mainan tersebut selain dapat memberikan edukasi, juga dapat merangsang kreativitas dan imajinasi anak. Dengan bermain dengan mainan yang memiliki nilai edukasi, anak tidak hanya mendapatkan hiburan tetapi juga menemukan masalah yang harus diatasi dengan mencari solusi yang tepat. Dengan demikian anak akan merasa tertantang dan akhirnya dengan dukungan dari rasa ingin tahu yang dimiliki secara tidak langsung anak sudah dapat menemukan solusi dan memecahkan permasalahan kecil yang ditemui dalam kehidupannya. Dengan memberi mainan yang edukatif maka kemampuan otak anak akan lebih cepat berkembang. Mainan edukatif pun tidak hanya sebatas dengan mainan yang dapat mengasah kreativitas dan imajinasi anak. Mainan edukatif lain seperti Monopoli dapat membantu anak untuk mengatur dan mengelola apa yang dimilikinya. Jenis mainan edukatif seperti ini secara tidak langsung memberikan pelajaran bagi anak bagaimana mengelola sesuatu dan mengasah kemampuan untuk berpikir ke depan. Kemampuan manajemen anak akan diuji dalam mainan seperti ini. Dan yang tidak kalah penting, jenis mainan seperti ini dapat memberikan pelajaran mengenai kejujuran dan kekalahan. Anak akan bisa belajar untuk menerima kekalahan dalam sebuah permainan dan menjunjung tinggi arti sportivitas dengan bermain dengan jujur dan sesuai aturan.
4.      Sesuaikan Mainan Dengan Umur Anak
Anak-anak selalu mengalami pertumbuhan setiap tahunnya. Dengan demikian, kebutuhan dan kemampuan anak pun selalu meningkat dari tahun ke tahun. Sebagai orang tua harus jeli dalam memberikan mainan kepada anak-anak. Mainan yang baik adalah mainan yang sesuai dengan umur anak. Mainan balita tentu sangat berbeda dengan mainan anak-anak karena kemampuan dan kebutuhan antara balita dan anak-anak pun berbeda. Orang tua harus memberikan mainan yang tepat kepada anak sesuai dengan umur anak. Sebenarnya dalam setiap mainan anak selalu ada label peringatan yang berisi aturan pakai dan juga ketentuan umur anak yang diperbolekan untuk menggunakan mainan tersebut. Memberikan mainan yang sesuai dengan umur anak ditujukan demi keselamatan anak. Balita tentu tidak diperbolehkan untuk bermain dengan mainan anak yang lebih tua dari usianya karena dapat membahayakan balita itu sendiri. Bentuk, bahan, volume dan kondisi mainan anak-anak berbeda satu sama lain karena telah disesuaikan agar keselamatan anak terjamin. Selain itu, fungsi mainan pun berbeda. Selain ditujukan untuk hiburan, mainan anak-anak memiliki kerumitan yang lebih kompleks karena berfungsi untuk meningkatkan kreativitas dan sistem motorik. Sedangkan mainan balita cenderung ditujukan untuk menghibur balita agar indera pendengaran, penglihatan dan penciuman dapat terus terasah dan peka terhadap kondisi disekitar. Ini menjadi pertimbangan penting sebelum membeli mainan anak-anak.


Disqus Comments

BBS Care Pro 1MHz Ultrasonic Massager and UB Serum Lifting and Toning Mesotherapy

Please see the attached photographs to see the quality of this product. I have tried my best to take every angle and detail for your conveni...