-->

ATURAN PENGGUNAAN SIPPY CUP

ATURAN PENGGUNAAN SIPPY CUP

ATURAN PENGGUNAAN SIPPY CUP
Bunda cukup familiarkah dengan benda bernama sippy cup atau gelas hisap? Sippy cup difungsikan untuk melatih anak agar ia bisa minum tanpa menumpahkan isi gelasnya. Biasanya gelas hisap terbuat dari plastik dengan moncong dan tutup yang bisa diputar atau ditarik. Bunda bisa mendapatkan berbagai model gelas ini dengan atau tanpa pegangan dan pilihan corong yang beraneka ragam. Gelas hisap bisa menjadi cara yang baik bagi si kecil untuk bertransisi dari menyusu atau minum dari dot ke gelas biasa. Benda ini juga bisa meningkatkan koordinasi tangan dan mulutnya. Gelas hisap memberi si kecil kemandirian dan meminimalisir tumpahan cairan saat ia sudah memiliki keterampilan motorik untuk memegang gelas tapi belum menguasai kemampuan untuk minum tanpa berceceran.

Motivasi si kecil untuk menggunakan gelas biasa ketika ia telah terlihat siap. Beberapa anak sudah mau menggunakan gelas hisap saat mereka berumur 6 bulan, tapi ada juga yang tidak berminat menggunakannya hingga usia 1 tahun. Meski demikian, kebanyakan anak siap menggunakan sippy cup di usia sekitar 7 hingga 9 bulan. Untuk mencegah terjadinya kerusakan gigi, Asosiasi Dokter Gigi Amerika menyarankan para orangtua untuk melakukan transisi ke gelas biasa saat bayi mereka berumur 1 tahun. Ada anak yang bisa segera terbiasa dengan penggunaan gelas hisap, sementara yang lain memerlukan waktu agak lama untuk bisa menggunakannya.
Coba Bunda simak tips berikut untuk memudahkan proses transisi ini:
1.      Tunjukkan pada buah hati Bunda bagaimana mengangkat, mengarahkan ke mulut, dan memiringkan gelas hisap untuk meminum isinya.
2.      Mulailah dengan menggunakan sippy cup yang bercorong lembut dan mirip dengan puting susu ibu. Bayi Bunda akan lebih mudah menggunakannya dibandingkan gelas hisap dengan corong yang terbuat dari material plastik yang keras.
3.      Gunakan beberapa model gelas hisap sampai Bunda mendapatkan yang paling sesuai untuk si kecil. Bunda bisa menawarkan ia gelas hisap dengan katup karena ini sangat efektif menjaga cairan tidak tumpah saat bayi Bunda mencoba menggunakannya.
4.      Jangan khawatir bila ia belum bisa menggunakannya dengan baik. Tunggu beberapa waktu hingga ia mampu menguasai teknik penggunaannya. Setidaknya ia akan senang menjadikan gelas hisap pemberian Bunda sebagai mainan.
Bunda, memang tidak ada keharusan supaya si kecil menggunakan sippy cup. Oleh karena itu,  bisa jadi ia menolak untuk menggunakannya.  Jika Bunda tetap menginginkan ia menggunakan gelas hisap untuk alasan kenyamanan, coba praktekkan tips berikut ini:
1.      Tunjukkan padanya bahwa corong sippy cup berfungsi sama seperti puting susu yang perlu dihisap. Sentuhkan ujung corong ke atap mulutnya untuk menstimulasi refleks menghisap.
2.      Celupkan corong gelas hisap ke ASI atau susu formula lalu berikan ke bayi. Ia mungkin hanya memerlukan sedikit petunjuk untuk mengetahui fungsi sippy cup.
3.      Setelah bayi Bunda mulai menghisap dari sippy cup tapi isinya tak juga keluar,  coba gunakan katup yang dapat mengontrol keluar masuknya cairan. Ini dapat dilakukan jika memang gelas hisapnya memiliki katup yang bisa dibongkar-pasang.
4.      Beberapa bayi minum air putih atau jus dari gelas hisapnya tapi tidak untuk ASI atau susu. Kadang mereka sudah mengasosiasikan susu akan selalu diberikan melalui dot atau langsung dari payudara ibu. Bunda bisa mengisi gelas hisap dengan susu untuk membuat si kecil tertarik menggunakannya. Jangan berikan jus pada bayi berusia kurang dari 6 bulan. Bunda juga harus membatasi jumlah jus untuk bayi yang umurnya lebih dari 6 bulan dan batita hingga tidak lebih dari 4-6 ounce (sekitar setengah gelas) sehari.
5.      Ajarkan anak minum dari gelas hisap tanpa tutupnya. Masukkan satu atau dua sendok teh cairan yang ada di sippy cupnya dan bantu ia mengangkat gelas ke mulutnya. Setelah ia tahu ada cairan di dalam gelas, pasang kembali tutup gelas tanpa menggunakan katup. Lalu pasang katup dan biarkan ia menggunakannya.
6.      Tawarkan si kecil untuk menggunakan sedotan. Di pasaran tersedia juga gelas untuk bayi yang disertai dengan sedotan. Ini pastinya lebih mudah untuk digunakan daripada corong.
7.      Ada orangtua yang berhasil memperkenalkan sippy cup saat anaknya siap untuk mulai minum susu sapi di usia 1 tahun. Tunjukkan cara menggunakannya dengan mengambil gelas hisap lalu biarkan ia melihat Bunda menghisapnya, sertakan suara saat Bunda melakukannya. Atau minta sang kakak minum dari gelas hisap di depan si bayi. Pastikan bayi Bunda menggunakan gelas hisap yang bersih. Berbagi gelas dengan bayi Bunda dapat meningkatkan jumlah bakteri perusak gigi di air liurnya.
8.      Gunakan beberapa jenis gelas hisap. Ada banyak variasi gelas hisap dengan berbagai macam jenis corong. Bahkan ada botol susu yang bisa diubah menjadi gelas hisap lengkap dengan tutup dan sedotannya. Harganya juga tidak mahal kok Bunda. Jadi biarkan ia mencoba beberapa jenis gelas dan menentukan mana yang cocok untuknya. Saat ia beranjak besar, Bunda bisa membebaskan si kecil memilih gelas hisap yang ia suka.
9.      Jika ia terbiasa minum susu dari dot, letakkan setengah susunya di dalam dot. Saat sudah kosong, ganti dot susunya dengan gelas hisap untuk susunya yang tersisa. Atau bisa juga Bunda meletakkan dot tanpa botolnya di mulut si kecil dan setelah ia mulai menghisap, ganti dengan corong sippy cup.
Menggunakan gelas hisap mungkin terlihat mudah, tapi ada beberapa hal yang perlu Bunda perhatikan:
1.      Bersihkan sippy cup dengan teliti, termasuk tutup dan katupnya setiap kali selesai digunakan. Cairan yang tertinggal di bagian sudut gelas dan katupnya dapat menyebabkan tumbuhnya bakteri dan jamur. Jika Bunda tidak bisa mencuci gelas hisap dengan segera, setidaknya bilas menggunakan air dengan baik. Jika tidak memungkinkan juga, keringkan sippy cup dari semua cairan yang tersisa. Secara berkala periksa tutup dan katup gelas untuk memastikan fungsinya masih baik dan tidak ada jamur yang bersarang di sana.
2.      Jangan berikan gelas hisap berisi susu sapi hingga si kecil berumur 1 tahun. Susu formula atau ASI tidak masalah diberikan dalam gelas ini. Bayi usia 6 bulan atau lebih juga bisa diberikan jus dalam jumlah sedikit tapi bukan saat menjelang tidur.
3.      Gelas hisap bukanlah solusi untuk menyapih si kecil. Untuk beberapa bayi, gelas hisap hanya menggantikan botol susu dan membuat penyapihan menjadi semakin sulit. Tapi para orangtua merasa lebih nyaman melihat anaknya memegang gelas hisap dibanding dot susu. Bila digunakan dengan tepat, gelas hisap tidak memiliki resiko besar untuk merusak gigi dibandingkan dengan botol susu.

4.      Jangan pernah memberikan gelas hisap berisi jus atau susu untuk menidurkan si kecil. Gula dapat tertinggal di mulutnya dan menyebabkan kerusakan gigi. Bunda harus membatasi jumlah jus dan mengisi gelas hisapnya dengan air putih saat ia haus.

Disqus Comments

BBS Care Pro 1MHz Ultrasonic Massager and UB Serum Lifting and Toning Mesotherapy

Please see the attached photographs to see the quality of this product. I have tried my best to take every angle and detail for your conveni...