-->

DISLOKASI BAHU PADA ANAK

DISLOKASI BAHU PADA ANAK

DISLOKASI BAHU PADA ANAK

Bahu anak dikatakan mengalami dislokasi bila bahu terbentur ketika jatuh atau terdorong dan mengalami gejala bengkak, memar, kemerahan, perubahan bentuk di area cedera, terasa sakit, dan anak sulit menggerakkan lengan atau bahu. Saat anak mengalami dislokasi bahu, lengan atau leher akan mati rasa atau mengalami kejang otot pada bahu.


Penyebab terjadinya dislokasi bahu
Bahu mengalami dislokasi ketika bagian menonjol pada tulang lengan atas (humerus) tergelincir keluar dari kantongnya dan merenggang atau menyobek ligamen penopang dan otot sekitarnya. Bisa terjadi dislokasi sebagian bila tulang sebagian keluar dari kantongnya atau dislokasi sepenuhnya. Gejala dislokasi bahu meliputi:

  1. Rasa sakit di bahu dan lengan atas, dan terasa lebih sakit ketika menggerakkan area tersebut.
  2. Perubahan bentuk pada bahu, muncul benjolan pada depan atau belakang bahu, bergantung bagaimana tulang mengalami dislokasi.
  3. Cedera ini sering terjadi akibat dari jatuh, seperti ketika anak tergelincir saat bermain di monkey bars dan mengalami cedera. Dislokasi bahu juga bisa terjadi karena: 
  4. Dipukul di bagian bahu.
  5. Terjatuh menimpa bahu, terutama pada permukaan yang keras.
  6. Mencoba menahan diri dari terjatuh dengan tangan.
  7. Terpelintir pada lengan.

Bun, jangan pernah mencoba mengembalikan tulang ke posisinya ya. Hal ini bisa dengan mudah menyebabkan kerusakan tambahan pada jaringan sekitarnya dan akan menyebabkan anak merasa lebih kesakitan. Sebisa mungkin topang lengan dan bahu pada posisi yang nyaman dengan membuat tali dari kain. Gunakan kompres es pada area cedera untuk membantu mengurangi bengkak dan rasa sakit, lalu segera bawa anak ke rumah sakit.  Jangan beri si kecil makan atau minum, untuk berjaga bila ia perlu menjalani pembedahan atau sedasi. Hubungi rumah sakit bila anak menunjukkan tanda syok, terlihat pucat atau kulit terasa basah, pupil meluas, menatap kosong, atau detak jantung cepat.

Penanganan dislokasi bahu di rumah sakit
Setibanya di rumah sakit, dokter akan memeriksa si kecil. Penyinaran dengan sinar X bisa dilakukan untuk memastikan tak ada tulang yang retak dan MRI dilakukan untuk mengevaluasi kerusakan pada jaringan sekitarnya. Dokter bisa memberi obat penenang, lalu mengembalikan tulang ke posisi semula dan membuatnya tidak bergerak dengan tali, tergantung cedera yang dialami. Bila tulang tidak bisa dikembalikan atau kerusakan melibatkan saraf atau pembuluh darah, pembedahan akan diperlukan. Dokter akan meminta anak beristirahat di rumah, menggunakan kompres es pada area cedera dan memberikan obat untuk meredakan sakit dan mengurangi peradangan. Latihan fisik khusus dianjurkan untuk membantu memperkuat otot sekitar area cedera.

Seberapa cepat penyembuhan bergantung seberapa serius cedera. Dislokasi bahu bisa butuh waktu sekitar 3 hingga 12 minggu untuk membaik. Tapi ini hanya perkiraan, tiap orang sembuh di rentang yang berbeda. Beberapa gejala seperti kaku bisa tetap terasa. Ketika gejala akut hilang, dokter akan meminta anak mulai tahap rehabilitasi. Ini untuk memastikan otot bahu lebih kuat, membantu si kecil sembuh, dan mengurangi kemungkinan cedera bahu di masa mendatang. Anak bisa mulai dengan latihan perenggangan ringan yang menjadi semakin intens ketika kondisinya semakin membaik. Tapi jangan lakukan latihan fisik tanpa konsultasi lebih dulu dengan dokter. Jangan  terburu-buru, biarkan perlahan anak kembali melakukan olahraga. Bila bermain sepakbola, minta ia mulai dengan melempar bola dan melempar dengan kecepatan penuh. Orang yang melakukan olahraga kontak perlu berhati-hati dan harus sepenuhnya sembuh sebelum bermain lagi. Penggunaan bahu sebelum sembuh bisa menyebabkan kerusakan permanen. Jangan melakukan aktivitas fisik seperti yang biasa dilakukan sebelum terjadi cedera hingga:
  1. Si kecil bisa menggerakkan bahu yang cedera dengan bebas seperti ketika bahu tidak cedera.
  2. Area bahu yang cedera terasa kuat seperti bahu yang tidak cedera.
  3. Pencegahan dislokasi bahu

Lakukan langkah pencegahan untuk melindungi anak dari jatuh yang fatal. Awasi bahaya potensial seperti area keset yang licin dan benda di anak tangga yang bisa membuatnya tergelincir. Pastikan ada orang dewasa yang mengawasi anak saat di tempat bermain, memastikan tempat bermain tidak terlalu ramai, dan anak tidak menggunakannya ketika basah. Ketika anak sudah cukup besar untuk melakukan olahraga kontak, pastikan ia memakai perlindungan yang sesuai. Bila anak pernah mengalami dislokasi bahu ia akan lebih rentan mengalaminya kembali. Jadi pastikan ia melakukan latihan yang direkomendasikan untuk memperkuat area cedera dan mencegah terjadinya cedera berulang. Jangan biarkan anak melakukan permainan olahraga yang ia tidak siap melakukannya ya Bun. Pastikan anak tahu bagaimana memainkannya sebelum masuk ke lapangan. Anak harus cukup siap dengan sesi pemanasan dan latihan sebelum bermain. Hal ini untuk membantu memastikan anak bersenang-senang dan mengurangi kemungkinan cedera. Anak juga harus minum banyak cairan dan beristirahat selama latihan dan bertanding.

Terapi fisik untuk dislokasi bahu
Dokter sering merekomendasikan terapi fisik untuk anak dan remaja yang mengalami cedera atau memiliki masalah gerakan akibat penyakit atau disabilitas. Setelah cedera, ahli terapi fisik bekerja untuk menurunkan rasa sakit dan membantu anak kembali bisa melakukan aktivitas-aktivitas sehari-hari. Terapis mengajarkan anak latihan fisik yang dirancang untuk membantu memperoleh kembali kekuatan dan rentang gerakan, dan juga menunjukkan anak dan keluarga bagaimana mencegah cedera di masa mendatang. Terapi fisik dibutuhkan ketika ada masalah dengan gerakan yang membatasi aktivitas sehari-hari. Jadi dokter sering menganjurkan terapi fisik untuk anak yang mengalami:
  1. Gangguan genetik
  2. Cedera akibat olahraga
  3. Keterlambatan perkembangan
  4. Kondisi jantung dan paru
  5. Cerebral palsy
  6. Cedera ortopedi
  7. Cacat lahir seperti spina bifida
  8. Cedera kepala
  9. Efek paparan obat dan alkohol di dalam rahim
  10. Trauma akut
  11. Penyakit otot.

Ahli terapi menggunakan variasi penanganan untuk membantu membangun kekuatan, meningkatkan gerakan, dan memperkuat kemampuan yang dibutuhkan untuk bisa melakukan aktivitas sehari-hari. Terapis fisik juga memandu anak melakukan:
  1. Aktivitas perkembangan seperti merangkak dan berjalan
  2. Aktivitas keseimbangan dan koordinasi
  3. Permainan adaptif
  4. Terapi air
  5. Meningkatkan sirkulasi di sekitar cedera dengan menggunakan panas, dingin, latihan fisik, stimulasi elektrik, pijat, dan USG.
  6. Latihan untuk membangun kekuatan di sekitar area cedera
  7. Latihan fleksibilitas untuk meningkatkan rentang gerakan
  8. Instruksi tentang bagaimana menghindari cedera
  9. Program keamanan dan pencegahan.

Terapis fisik biasanya bekerja di rumah sakit, pusat kebugaran, dan fasilitas rehabilitasi. Tanyakan dokter untuk rekomendasi ahli terapi fisik yang berlisensi. Selama kunjungan, ahli terapi bisa: 
  1. Mengukur fleksibilitas dan kekuatan anak
  2. Menganalisa bagaimana anak berjalan dan berlari
  3. Mengidentifikasi masalah potensial yang mungkin terjadi
  4. Berkonsultasi dengan tenaga medis lain
  5. Memberi instruksi latihan fisik yang bisa dilakukan di rumah
  6. Menganjurkan kapan kembali aman melakukan olahraga.

Disqus Comments

BBS Care Pro 1MHz Ultrasonic Massager and UB Serum Lifting and Toning Mesotherapy

Please see the attached photographs to see the quality of this product. I have tried my best to take every angle and detail for your conveni...