-->

CARA JITU MENGASAH KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK

CARA JITU MENGASAH KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK

CARA JITU MENGASAH KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK
Sepertinya anak tidak terlalu kesulitan untuk melakukan aktifitas yang berhubungan dengan keterampilan motorik kasar seperti berjalan, melompat, atau berlari. Tapi ia juga perlu mengembangkan keterampilan motorik halus seperti menggerakkan jari, tangan, dan kepalan tangan. Hal ini tidak lain karena kemampuan motorik halus dapat mendukung keterampilan fisik dan mental lain yang juga tidak kalah penting. Kegiatan menyusun balok, misalnya, bukan hanya semata memungut balok lalu meletakkannya di atas yang lain. Aktifitas ini juga meliputi pengetahuan tentang apa yang akan dilakukan dan perencanaan kegiatan. Lalu bagaimana Bunda bisa mendorong keterampilan motorik halus pada anak?

Anak usia batita dengan mudah dapat melakukan hal yang baru bagi mereka. Tapi mereka belum dapat melakukan segalanya dalam waktu yang cepat. Dengan memberikan semangat dan menyediakan waktu banyak untuk belajar, anak akan mengejutkan Bunda dengan kemampuan yang dimilikinya. Jadi biarkan anak mencoba menggunakan tangannya untuk tugas-tugas sederhana seperti mengenakan pakaian. Anak dapat mulai melakukannya dengan memasukkan kancing baju pada lubangnya. Saat sarapan di pagi hari, berikan anak kesempatan untuk menyiapkan sarapannya sendiri.  Sediakan spatula, selembar roti, dan selai. Kemudian biarkan ia sibuk meracik makanannya. Untuk lebih jelasnya, simak nih aktifitas yang akan membangun keterampilan motorik halus dan mendorong kegiatan baru bagi sang buah hati tercinta.
Mengisi dan Mengosongkan Wadah
Sudah menjadi hal umum apabila anak membuat isi rumah berantakan di setiap harinya. Hal yang paling sering dilakukan mungkin adalah mengosongkan, menuang, dan mengeluarkan objek dari tempatnya. Misalnya mulai dari mengosongkan bedak dari wadahnya, melempar pakaian yang sudah tertata rapi dari dalam lemari, atau mengeluarkan semua isi mainan dari kotak penyimpanannya. Memang yang anak lakukan ini menjadi kemampuan motorik halus pertama yang anak kuasai. Kegiatan mengisi wadah juga tidak kalah penting sebagai latihan kognitifnya. Anak akan menyadari bahwa satu benda, misalnya keranjang, bisa digunakan untuk menyimpan benda lain, seperti sampah. Bunda dapat persiapkan kegiatan mengisi  dan mengosongkan ini dengan menyiapkan aktifitas yang teratur. Keluarkan balok dari kotak, tuang mainan dari tempat penyimpanan, dan pisahkan puzzle dari bagian utuhnya. Biarkan anak sibuk dan mengalihkannya dari hal yang tidak Bunda inginkan seperti mengosongkan wadah makan kucing dengan menumpahkan isinya ke lantai. Setelah anak mampu memasukkan objek ke dalam tempatnya, sekarang waktunya untuk melakukan kebalikannya. Kegiatan ini tidak hanya akan mengasah keterampilan motorik halus anak tetapi juga melenturkan otot visualnya. Sebagai aktifitas lanjutan, Bunda bisa melakukan kegiatan yang lebih menantang baginya seperti menggunakan kotak penyortir bentuk atau memasukkan sereal berbentuk lingkaran ke leher botol.
Mengenakan dan Melepaskan Pakaian
Baru saja beberapa menit yang lalu Bunda memakaikan baju untuknya, tapi sekarang anak telah melepaskan semua pakaiannya dan telanjang lagi. Tidak perlu heran Bunda, memakai dan melepaskan pakaian adalah kegiatan yang menyenangkan bagi anak. Anak melakukannya bukan untuk menguji kesabaran Bunda. Namun memakaikan dan melepaskan baju pada diri sendiri atau boneka beruangnya menjadi kesempatan untuk melatih koordinasi jari dan tangan si kecil. Boneka yang terlalu kecil akan membuatnya mengalami kesulitan dan anak akan lebih mudah melakukannya pada boneka dengan ukuran lebih besar. Boneka berbahan flanel dengan berbagai bentuk pakaian yang bisa dilepas dan dipakai kembali adalah mainan yang tepat untuknya. Anak juga dapat sekaligus belajar tentang fashion.
Jika anak menyukai kegiatan memakaikan pakaian untuk dirinya sendiri, Bunda dapat menyediakan kotak besar berisi pakaian yang mudah dikenakan, maka anak akan lebih mudah mengenakan celana dengan pinggang dari karet atau sepatu dengan perekat. Tapi sesekali perlu juga Bunda memberinya tantangan baru. Coba sediakan baju dengan beberapa kancing untuk anak kenakan.
Membentuk dan Memilin
Berbagai clay yang bebas racun akan mengundang gerakan tangan dan jari saat anak menggulung, membentuk, memukul-mukul, dan mencetak material tersebut sesuai kesukaannya. Beberapa alat sederhana seperti penggilas adonan dan alat potong kue dari plastik membuat aktifitas ini berlangsung lebih lama dan menyenangkan. Jika anak terlihat canggung, cobalah gunakan beberapa produk lain, mungkin anak tidak suka bau atau tekstur dari clay ini. Semakin lembut adonan membuatnya semakin mudah untuk dibentuk oleh tangan kecilnya. Adonan yang bisa dimakan, tentu saja lebih menyenangkan baginya. Saat Bunda membuat kue, sisakan adonan untuk anak bentuk sesuka hatinya. Biarkan anak membuat kue pie dan memasaknya bersama Bunda. Mungkin apabila Bunda tak memiliki cukup waktu untuk menyiapkannya, gunakan saja adonan beku siap pakai yang tersedia di supermarket. Saat berada di luar rumah, zona istana pasir membuka kesempatan untuk menggunakan keterampilan motorik ini. Saat anak mencetak menara dan meletakkannya di bagian atas, anak tidak akan menyadari bahwa sedang mengasah kemampuan motorik halusnya, tapi Bunda tentu memperhatikannya kan.
Menumpuk, Menyortir, dan Meronce
Kegiatan menumpuk bisa dimulai dengan menyeimbangkan satu balok di atas yang lain hingga menempatkan cincin-cincin warna pada tiangnya. Aktifitas ini merupakan cara yang luar biasa bagi anak untuk menggunakan jemarinya. Supaya lebih menantang, biarkan anak bereksperimen menggunakan balok dengan ukuran, bentuk, dan warna berbeda. Tawarkan juga variasi material untuk membangun dan memanipulasi objek. Meskipun permainan mengeja ABC dan menghitung 123 masih terlalu jauh untuknya, batita sudah dapat menyusun magnet pada lemari es berdasarkan warna dan ukuran. Atau bisa juga Bunda perkenalkan kegiatan meronce dengan mengunakan manik-manik dari plastik. Setelah anak menguasai kegiatan ini, lanjutkan dengan memberinya tali sepatu dan cemilan berbentuk cincin. Tidak dibutuhkan waktu lama bagi anak untuk membuat perhiasan yang bisa dimakan.
Menggambar dan Melukis
Pada usia antara 12 hingga 18 bulan, anak sudah mulai berusaha untuk membuat tulisan dengan membuat coretan pada selembar kertas. Kadang di usia 18 hingga 24 bulan, anak telah mampu membuat garis vertical, horizontal, atau lingkaran. Hargailah hasil karyanya yaa Bun, meskipun bentuknya berupa coretan tanpa makna, sebenarnya apa yang anak lakukan ini akan mendorong kemampuan baru. Menggambar dengan crayon melibatkan keterampilan motorik halus seperti menggenggam dan memegang. Begitu juga kegiatan melukis dapat mendorong kecerdasan visual anak dan membuka daya imajinasinya. Jadi, siapkan lembar kertas besar yang ditempel di atas meja. Gunakan krayon yang tebal serta kuas atau pen dalam beberapa warna utama yang dapat dihapus. Jika anak tidak tertarik, Bunda bisa mencoba menawarkan kapur atau kertas yang ditempel pada permukaan yang tidak rata. Belajar memegang dan menggunakan sebuah objek sangat penting bagi anak. Kegiatan melukis dengan jari memberi anak latihan keterampilan motorik halus dan kreatifitas.

Jika anak bosan dengan kegiatan melukis cobalah aktifitas mencetak. Membuat jejak tangan dan kaki pada kertas menjadi satu hal menyenangkan. Atau kembangkan minatnya pada alam dengan menggunakan daun, biji kering, atau kelopak bunga dengan cat sebagai stempel buatan sendiri. Untuk kesempatan yang istimewa, biarkan anak melukis dengan jari menggunakan puding atau jus buah maka anak akan melatih keterampilan motorik halusnya sekaligus bersenang-senang dengan menjilati jari-jarinya.

Disqus Comments

BBS Care Pro 1MHz Ultrasonic Massager and UB Serum Lifting and Toning Mesotherapy

Please see the attached photographs to see the quality of this product. I have tried my best to take every angle and detail for your conveni...