-->

PENYEBAB SAKIT KEPALA PADA ANAK

PENYEBAB SAKIT KEPALA PADA ANAK
PENYEBAB SAKIT KEPALA PADA ANAK
Hingga usia 7 tahun, setidaknya 40 persen anak pernah mengalami sakit kepala. Nyeri kepala bisa jadi hasil dari penyakit yang ringan seperti pilek, sakit gigi, dan infeksi sinus, mata, telinga, atau tenggorokan. Anak mengalami sakit kepala bisa karena ia kelelahan atau sedikit dehidrasi, atau ada benturan di bagian kepala. Pada kasus yang sangat jarang, sakit kepala bisa jadi tanda tumor otak atau meningitis, tapi yang perlu diingat kedua penyakit ini akan menyebabkan gejala lain selain sakit kepala. Bunda, simak yuuk beberapa jenis sakit kepala utama pada anak kecil:

Migrain
Sakit kepala ini cenderung menurun di keluarga dan biasanya pertama muncul pada anak antara usia 5 hingga 8 tahun, meski bisa terjadi pada usia berapapun. Sebanyak 5 persen dari anak usia 10 tahun mengalami setidaknya satu kali migran, meski akan hilang sebelum anak mencapai pubertas. Migran biasanya terjadi pada satu sisi kepala dan sering bertambah buruk ketika ada aktivitas fisik. Bila anak mengalami migran, ia akan mengalami perubahan mood, kulit pucat, lelah, pusing, penglihatan kabur, banyak makan atau kehilangan selera makan, mual dan muntah, diare atau demam. Beberapa anak juga melihat aura yang sering digambarkan sebagai garis bergelombang atau kilatan cahaya, sebelum rasa sakit terasa dan beberapa anak jadi sensitif pada cahaya terang dan suara. Bayi sekalipun bisa mengalami migran. Anak yang terlalu kecil dan belum bisa memberi tahu apa yang ia rasakan akan menangis dan memegang kepala untuk mengindikasikan sakit kepala berat.
Sakit kepala karena otot yang tegang
Jenis sakit kepala ini umumnya ditandai oleh rasa sakit yang ringan, tidak tajam pada satu atau kedua sisi kepala. Kadang terasa seperti ikatan ketat atau tekanan di sekitar kepala. Gejalanya sebagai akibat dari stres, kecemasan, atau depresi, tapi juga bisa terkait dengan postur yang buruk. Sakit kepala karena otot yang tegang biasanya terjadi di sekolah atau rumah di kondisi yang tegang dan hilang ketika anak bermain atau rileks. Anak yang lebih kecil akan berhenti bermain dan ingin lebih banyak tidur. Sakit kepala akibat ketegangan berlangsung mulai dari 30 menit hingga beberapa hari.
Meningitis.
Sakit kepala sering jadi keluhan utama anak yang mengalami meningitis, yang terjadi ketika peradangan pada membran menutupi otak dan cairan spinal menekan otak dan mengurangi sirkulasi cairan spinal. Meningitis bisa menyebabkan demam tinggi, mual berulang kali, hilang selera makan, mengantuk, sensitif pada cahaya, dan kadang ruam atau leher sangat kaku. Di posisi berbaring, anak usia prasekolah tidak bisa menekuk kepala ke dada karena akan menyebabkan rasa sakit di kepala atau leher. Segera hubungi rumah sakit bila anak mengalami gejala ini.
Tumor otak.
Kemungkinan besar sakit kepala anak bukan disebabkan oleh tumor. Tumor terjadi hanya pada 1 dari 40.000 sakit kepala pada anak. Tapi bila anak menderita sakit kepala, terutama meningkat parahnya, membuat anak terbangun dari tidurnya, atau terjadi di awal pagi, bicaralah pada dokter untuk mengetahui kemungkinannya.
Chronic daily headache (CDH)
Istilah CDH digunakan untuk sakit kepala migran dan sakit kepala akibat ketegangan yang terjadi lebih dari 15 hari dalam sebulan selama lebih dari 3 bulan. CDH bisa disebabkan oleh infeksi, cedera kepala ringan, atau terlalu sering minum obat pereda sakit atau obat tanpa resep.
Sakit kepala cluster
Tidak umum pada anak di bawah usia 12 tahun, biasanya: Terjadi mulai dari satu kali sakit kepala dalam beberapa hari hingga 8 kali sehari, Berupa rasa sakit yang tajam pada satu sisi kepala yang berlangsung selama15 menit hingga 3 jam, Disertai rasa lelah, penyumbatan, hidung berair, atau gelisah.
Sakit kepala gejala untuk kondisi kesehatan yang serius
Bila anak Anda sering mengalami sakit kepala ringan tapi terlihat baik, mungkin tak ada yang perlu dicemaskan. Tapi tanda-tanda yang telah disebutkan di atas, seperti sakit kepala yang dimulai di awal pagi, yang membangunkan anak dari tidurnya, atau yang menjadi semakin parah dan sering, bisa mengindikasikan kondisi yang serius.  Bicaralah pada dokter bila Anda melihat anak mengalami gejala ini, atau bila anak juga mengalami perubahan penglihatan, lemah, atau seizure. Juga hubungi dokter bila anak sangat kesakitan atau jika sakit kepalanya membuatnya tidak bisa beraktivitas seperti biasa. Meski ini tidak selalu jadi tanda adanya masalah serius, tapi jadi tanda kalau anak membutuhkan penanganan medis.
Dokter akan memulai pemeriksaan dengan mengajukan pertanyaan tentang gejala anak untuk mengidentifikasi jenis sakit kepala dan kemungkinan penyebabnya. Dokter akan melakukan pemeriksaan lengkap pada anak, memeriksa tekanan darah, dan tanda vital lainnya. Juga akan ada tes darah dan bila ingin mengetahui masalah kesehatan tertentu, bisa dilakukan MRI (magnetic response imaging) atau CAT scan (computerized tomography scan), yang memberi gambaran lebih jelas apa yang sedang terjadi.

Dokter bisa membantu memutuskan bagaimana mengatasi sakit kepala anak, bergantung penyebab dan jenis sakit kepala yang dialaminya. Tentu hal terbaik adalah mencoba mencegahnya terjadi sejak awal:
1.      Bila anak mengalami migran, hindari hal yang membuatnya mengalami sakit kepala. Selain stres, pemicu umum migran pada anak bisa berupa jenis makanan dan minuman tertentu, cahaya terang, suara bising, televisi, olahraga terlalu berat, dan terlalu banyak sinar matahari. Catatan tentang gejala anak, tanggal dan waktu terjadinya bisa sangat membantu untuk menentukan apa yang jadi pemicunya.
2.      Minta anak untuk tidur cukup. Ini akan membantu mengatasi stres. Pastikan ia minum banyak air putih dan minuman non-kafein lain untuk menghindari dehidrasi.
3.      Lakukan yang Anda bisa untuk mengurangi stres bila anak menderita migran atau sakit kepala karena ketegangan. Cari tahu apa yang mengganggunya dan coba tenangkan pikirannya. Mengikuti jadwal makan dan tidur yang teratur dapat membuat anak nyaman. Jika tidak ada tanda sakit kepala akan menghilang, Anda perlu berkonsultasi dengan ahli terapi untuk mengetahui akar masalahnya.
4.      Ketika muncul rasa sakit, Anda bisa memberi obat pereda rasa sakit seperti ibuprofen atau acetaminophen. Karena risiko sindrom Reye, yakni kondisi yang jarang terjadi tapi bisa mengancam keselamatan, anak di bawah usia 16 tahun tidak boleh diberikan aspirin kecuali atas petunjuk dokter. Jangan beri anak lebih dari beberapa pil setiap minggu, anak yang minum pereda sakit bisa mengalami sakit kepala lagi ketika berhenti minum obat.
5.      Untuk sakit kepala akibat ketegangan, Anda bisa mengajarkan anak teknik relaksasi seperti latihan pernafasan dalam. Ia juga menikmati mendengarkan suara yang tenang dari CD seperti suara gemericik air atau musik yang menenangkan. Atau buat ia rileks ketika Anda duduk dan membacakannya cerita. Coba pijat bahu dan leher anak atau gunakan kompres dingin di area yang sakit.
6.      Bila dibutuhkan, dokter bisa meresepkan obat untuk sakit kepala anak. Beberapa jenis obat bisa mengatasi serangan sakit kepala yang parah, ada juga yang mencegah sakit sebelum terjadi.


Disqus Comments

BBS Care Pro 1MHz Ultrasonic Massager and UB Serum Lifting and Toning Mesotherapy

Please see the attached photographs to see the quality of this product. I have tried my best to take every angle and detail for your conveni...