-->

MELATIH MULTILINGUAL SI KECIL


MELATIH MULTILINGUAL SI KECIL 
Bunda, kemampuan bahasa merupakan sebuah indikator perkembangan kognitif si Kecil. Terutama bila ia sudah memasuki usia sekolah. Menurut penelitian Ahmad Wahyudin yang berjudul Bilingualisme: Konsep dan Pengaruhnya Terhadap Individu, kemampuan si Kecil menuturkan dua bahasa atau lebih akan mengubah anatomi otak"grey area", yaitu bagian otak yang mengolah informasi. Dalam proses ini berkembang seperti layaknya pembentukan otot dalam sebuah latihan badan. Dengan kata lain, otak diajak "berolahraga" dengan belajar bahasa kedua

Lalu bagaimana cara tepat melatih multibahasa untuk si Kecil? Konsistensi Bunda dan Ayah adalah kunci utama untuk melatihnya, yakni dengan menerapkan prinsip One Parent One Language (OPOL). Dalam konsep ini, Bunda dan Ayah, sebagai model panutan, tetap menggunakan bahasa ibu dalam percakapan sehari-hari kepada si Kecil. Untuk melatih bahasa tambahan, Bunda dapat mengajak si Kecil melakukan beberapa kegiatan:
1. Menonton film anak-anak yang menggunakan bahasa asing
Seperti bahasa Inggris, bahasa Jepang, bahasa Mandarin, dan lainnya. Perlahan ia akan meniru ucapan dalam film tersebut. Berikan kesempatan bagi si Kecil untuk bertanya kata-kata yang tidak dimengertinya. Bunda pun dapat menjawabnya dengan tetap menggunakan bahasa Ibu.
2. Perkenalkan bahasa asing lewat musik
Seperti kebanyakan anak, si Kecil pasti menyukai musik. Karenanya, Bunda bisa mengunduh beberapa lagu anak-anak dari negara lain dalam sebuah pemutar musik. Meski belum memahami makna lagu tersebut, kegiatan ini mampu merangsang memori otak si Kecil. Perlahan si Kecil akan mengenali bunyi dan frase dari lagu berbahasa asing yang didengarnya. Jangan kaget jika suatu hari si Kecil bernyanyi dalam bahasa asing.
3. Buku cerita
Buku cerita bergambar juga menjadi salah satu cara mengenalkan dan melatih multibahasa kepada si Kecil. Bacakan ceritanya sambil menunjuk gambar yang tersedia. Biarkan si Kecil bertanya makna sebuah obyek. Kegiatan ini secara perlahan merangsang si Kecil untuk memahami makna sebuah obyek dan menambah kosakata dalam beberapa bahasa.
4. Sekolah berbahasa asing
Memasuki usia 5 tahun tentunya si Kecil sudah bisa mengikuti proses pembelajaran di kelas. Nah, di sini Bunda dapat mengikutkan si Kecil ke taman kanak-kanak yang menggunakan bahasa asing, selain bahasa Ibu. Biarkan si Kecil belajar dan bersosialisasi dalam bahasa asing.
5. Bermain dengan teman berbahasa asing
Buatkanlah si Kecil janji bermain dengan anak seusia yang orang tuanya memiliki kesamaan visi dalam melatih multibahasa. Bunda jadwalkan sepekan sekali untuk si Kecil bermain bersama di luar rumah dan luar jam sekolah. Kegiatan ini akan terus menghadirkan teman untuk mengasah berbahasa asing yang sedang ia pelajari. Jika sulit menemukan teman bermain di sekitar rumah yang bervisi sama, Bunda dapat memasukkan si Kecil ke kelas les bahasa.
Bagaimana jika Bunda dan Ayah adalah penutur bahasa yang berbeda? Tak perlu risau. Prinsip OPOL masih bisa diterapkan. Bunda dan Ayah tetap berkomunikasi dengan bahasa masing-masing kepada si Kecil. Secara perlahan, si Kecil terbiasa untuk membedakan bahasa yang digunakan oleh kedua orang tuanya.


Disqus Comments

BBS Care Pro 1MHz Ultrasonic Massager and UB Serum Lifting and Toning Mesotherapy

Please see the attached photographs to see the quality of this product. I have tried my best to take every angle and detail for your conveni...