-->

MEMPERSIAPKAN ANAK MASUK SEKOLAH

MEMPERSIAPKAN ANAK MASUK SEKOLAH

MEMPERSIAPKAN ANAK MASUK SEKOLAH
Ketika anak pertama kali bersekolah, entah playgroup atau TK, tentu saja Bunda diliputi kecemasan sekaligus ekspektasi apakah anak akan sukses di hari pertamanya bersekolah atau justru sebaliknya. Sebagai orang tua, pasti Bunda berharap si kecil gembira di sekolah dan dapat berinteraksi dengan teman maupun pengajar dengan baik. Wajar kok jika Bunda cemas menjelang sang buah hati masuk sekolah pertama kali. Sebab kesuksesan di hari pertama sekolah sangat berpengaruh pada hari, bulan, dan tahun-tahun berikutnya. Nah, supaya sang buah hati betah dan semangat pergi ke sekolah setiap hari, Bunda perlu membekalinya jauh-jauh hari sebelum hari H sekolah tiba. Bagaimana mempersiapkannya agar sukses bersekolah di hari pertama dan minggu-minggu pertamanya? Berikut kiat-kiatnya:

  1. Pastikan si kecil cukup tidur. Ini penting sekali Bunda, karena anak bisa tidak mood sekolah karena kelelahan atau kurang tidur. Mulai biasakan si kecil tidur cukup menjelang hari H sekolah dan terus lakukan kebiasaan tersebut saat anak sudah bersekolah. Ketika pagi, jangan membangunkan si kecil pada injury time berangkat sekolah ya. Bisa-bisa pas bangun dia malah marah-marah karena takut telat. Kalau sudah marah-marah seperti ini, bisa dipastikan di sekolah dia bete.
  1. Biasakan sarapan. Ini juga tak kalah penting. Sarapan yang baik akan membantu anak berkonsentrasi di sekolah. Kalau si kecil termasuk picky eater, coba siapkan sarapan yang memang menjadi kesukaannya.
  1. Bantu ajari si kecil. Di sekolah nanti anak akan diajari membaca dan menulis. Agar dia tidak terlalu kaget ketika di sekolah, biasakan belajar di rumah meski tidak seperti di sekolah. Rutinitas membacakan dongeng sebelum tidur baik untuk mengasah kemampuannya belajar. Setelah membaca dongeng, cobalah buat sedikit tanya-jawab yang membutuhkan jawaban lebih dari sekadar “ya” atau “tidak.” Jika si kecil gemar menyanyi, Bunda bisa juga mengajarinya bernyanyi.
  1. Buat permainan yang mendidik. Di sekolah, si kecil juga akan belajar berhitung. Karena itu, persiapkan dirinya untuk menghadapi pelajaran tersebut dengan membuat permainan angka. Misalnya menghitung jumlah mainannya, bermain percikan air sambil menghitung jumlah percikannya, dan sebagainya. Bisa pula meminta anak membantu Bunda memotong kue atau pizza sambil menghitung jumlah potongannya. Atau jika sedang berbelanja, Bunda bisa meminta si kecil menunjukkan angka-angka yang ada di daftar harga.
  1. Beri pujian. Ingat, meski sudah bersekolah namun anak tetaplah anak-anak. Mereka belajar melalui permainan. Bersekolah juga bukan berarti dia harus langsung pintar dan berprestasi. Biarkan dia menikmati proses belajarnya dan ketika dia berhasil, berikan pujian. Hal ini akan membuatnya merasa dihargai. Namun jika sekolah membuat anak Bunda gelisah dan tidak nyaman, coba bicarakan dengan gurunya.
  1. Latih agar anak bisa duduk tenang. Bersekolah adalah salah satu pengalaman baru terbesar bagi anak dan itu tidak mudah. Tidak sedikit anak yang tidak mau duduk manis selama pelajaran dan memilih lari-larian dan mengacak-acak ruangan seolah-olah dia masih di rumah atau di playground. Tugas Bunda adalah menjelaskan kepada si kecil bagaimana duduk tenang dan mendengarkan instruksi guru. Katakan padanya bahwa dia akan menjadi murid yang baik jika dia mau mencoba. Coba latih kemampuan duduk tenang anak dengan sering mengajaknya ke perpustakaan atau museum.
  1. Latih anak memahami instruksi. Agar si kecil terbiasa dengan instruksi dari gurunya, Bunda perlu mengajarinya soal ini. Cobalah membuat permainan instruksi, di mana jika anak mengerti instruksinya akan ada hadiah. Misalnya dengan membuat permainan mencari harta karun. Minta anak mendengar baik-baik petunjuk dari Bunda, lalu anak mencari “harta karun” yang telah Bunda siapkan.
  1. Jangan terlambat. Anak butuh waktu untuk masuk ke kelas sendiri dari pintu gerbang sekolah. Karena itu, usahakan datang lebih awal sehingga anak tidak terburu-buru masuk ke kelas.
  1. Jangan emosi ketika anak nakal. Bunda tentu gemas jika anak bertingkah di dalam kelas, menjahili temannya, dan melakukan tindakan nakal lainnya. Tapi jangan emosi, ya Bunda. Justru Bunda perlu membantunya memahami mengapa tidak boleh melanggar peraturan sekolah. Jelaskan pada si kecil bahwa peraturan dibuat agar anak-anak di sekolah aman dan tenang dalam belajar. Gunakan kata-kata yang positif daripada larangan. Misalnya, kata “Ayo jalan” lebih enak didengar daripada “Jangan lari.” Biasakan mengatakan hal-hal positif seperti ini di rumah.
  1. Jangan mempermalukan anak. Ketika anak tidak mau masuk ke dalam kelas atau berbuat masalah di pintu gerbang, hindari berteriak dan marah-marah saat itu juga. Anak akan merasa dipermalukan di depan teman-temannya, lho, Bunda. Jadi sebaiknya Bunda membawanya ke pojokan lalu bicaralah dengan pelan.
  1. Minta bantuan guru jika si kecil di-bully. Ini penting lho Bun, Bullying adalah salah satu masalah terbesar yang kerap dialami anak sekolah. Coba Bunda perhatikan ketika anak pulang sekolah. Jika dia tampak gelisah, tidak nyaman, malas bersekolah keesokan harinya, bisa jadi ia di-bully temannya. Jika ini terjadi, segera diskusikan dengan guru kelasnya. Nantinya, guru si anak akan mengingatkan kepada murid-murid sekelas bahayanya mem-bully dan di-bully. Bullying sangat tidak dibenarkan dan harus segera dihentikan.
  1. Mengulang pelajaran di rumah lewat permainan. Terkadang anak tidak suka salah satu mata pelajaran yang diajarkan di sekolah, atau bisa jadi dia merasa terlalu banyak informasi yang dia terima di kelas sehingga dia bingung. Misalnya, dia benci pelajaran menggambar atau berhitung. Bagaimana menghadapi masalah anak seperti ini? Coba cari tahu mengapa si kecil tidak suka pelajaran-pelajaran tersebut. Bisa jadi alasannya karena dia tidak sebagus teman-temannya. Jika itu alasannya, coba ulangi pelajaran tersebut di rumah, namun dengan konsep fun. Tidak usah lama-lama, lima menit sehari saja cukup. Tentu saja Bunda baru bisa melakukannya jika dia tidak sedang lelah.
  1. Beri tantangan bagi si pintar. Terkadang anak terlampau pintar untuk pelajaran-pelajaran yang diberikan di sekolah. Dia merasa apa yang diajarkan sudah sangat dikuasainya. Jika anak seperti itu, bicarakan dengan gurunya. Minta agar anak diberikan tantangan lebih di kelas. Begitu di rumah, Bunda bisa memberinya buku-buku yang tingkat kesulitannya lebih tinggi dari yang dia pelajari di sekolah.

  1. Jadikan guru anak Anda sahabat. Guru adalah orang tua bagi si kecil di sekolah. Karena itu jalinlah hubungan baik dengan guru si anak. Selalu berdiskusi dengan guru si kecil tentang apa saja yang terjadi di sekolah dan bagaimana perkembangan anak  dari hari ke hari. Sebaliknya, Bunda juga harus bisa bekerja sama dengan guru si kecil. Jika sang guru meminta Bunda selalu menulis diary sekolah si kecil, lakukanlah. Jika guru meminta Bunda membantunya membacakan buku setiap malam, kerjakanlah. Hubungan sekolah-rumah yang konstruktif akan membantu anak lebih baik lagi di sekolah. Setuju, kan, Bunda?

Disqus Comments

BBS Care Pro 1MHz Ultrasonic Massager and UB Serum Lifting and Toning Mesotherapy

Please see the attached photographs to see the quality of this product. I have tried my best to take every angle and detail for your conveni...